Siti Maesaroh(1741010082)
Untukmu Sang Merah Putih
Hidup Mahasiswa...
Bumi pertiwi membutuhkan sosok-sosok yang berdaya pikir tajam serta kritis terhadap pemerintah, melawan keresahan melihat realitas hari ini. Siapa dia, Jawabannya adalah pemuda, sosok yang mempunyai gejolak dan semangat berkobar demi perubahan ke arah yang lebih baik. Pemuda merupakan tonggak bangsa paling ampuh. Pemuda yang peka terhadap keadaan sosial di sekitarnya adalah aset berharga bagi negara berkembang seperti indonesia hari ini.
Mahasiswa, adalah bagian dari masyarakat yang sangat diharapkan keberadaannya. Mengapa? Karena secara tidak langsung maupun langsung keberadaan mahasiswa dapat mempengaruhi keadaan suatu bangsa baik dari sektor apapun itu. Dari sejarahpun Mahasiswa turut mengawasi keputusan-keputusan pemerintah. Mahasiswa berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat. Mahasiswa adalah intelektual muda, karena dalam sejarahnya mahasiswa mampu untuk membawa perubahan pada indonesia dari era orde baru menuju era reformasi, meskipun reformasi lahir masih ada sisi ketidak sempurnaan. Dengan mengemban peran tersebut, diharapkan mahasiswa dapat membawa perubahan ke arah yang jauh lebih baik di bangsa ini.
Mahasiswa adalah pemuda-pemudi bangsa dengan berbagai macam keunggulan. Mahasiswa juga selalu hadir untuk menjaga kestabilitasan negara ini, mampu membawa inovasi dan perubahan, serta benih generasi pemimpin berikutnya yang di harapkan seluruh rakyat dan sesuai cita-cita kemerdekaan negara ini.
Mahasiswa mempunyai andil besar dalam perkembangan bangsa, mahasiswa juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab di tengah rakyat yakni sebagai agent of change, social control dan iron stock. Ketiga peran pokok mahasiswa tersebut saling menyambung satu sama lain demi mencapai suatu tujuan berbangsa dan bernegara.
Yang pertama, mahasiswa sebagai agent of change . mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perubahan. Artinya, jika terjadi sesuatu yang salah di lingkungannya mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan yang diinginkan tentunya ke arah yang lebih baik, melalui berbagai cara dan varian yang muncul dari diri seorang mahasiswa itu sendiri dan juga menjadi gagasan bersama dari kaum intelektual itu sendiri.
Yang kedua, mahasiswa sebagai iron stock. Mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia yang tangguh dan memiliki kemampuan serta akhlak mulia yang nantinya akan digunakan sebagai bekal menggantikan orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, artinya mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini. Pergantian pimpinan oleh mahasiswa itu harus disertai dengan gagasan dan wawasan intelektual yang tinggi dan semangat juang yang besar sehingga para regenerasi berikutnya benar-benar mampu memimpin dan juga dapat mengontrol kehidupan dalam bermasyarakat. Pemuda-pemudi yang berkualitas adalah calon pemimpin terbaik yang harus dimiliki bangsa.
Yang ketiga, mahasiswa sebagai social control. Disaat terjadi ketimpangan sosial di masyarakat, pada saat itulah peran seorang mahasiswa sebagai social control hadir guna mengaktualisasilan tupoksinya. Seperti yang terjadi di masa lalu, yaitu ketika masa pemerintahan yang otoriter yaitu ketika orde baru, banyak tuntutan mahasiswa yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dengan melakukan aksi demonstrasi. Tak hanya berhenti di disitu, contoh lain adalah tuntutan para mahasiswa kepada para pejabat negara indonesia untuk memberantas tindak KKN. Dan akhirnya, di era saat ini, banyak hal yang dapat kita lakukan mahasiswa bukan hanya sekedar turun ke jalan, namun diperlukan usaha yang lebih baik yaitu dapat dilakukan dengan cara diskusi, menulis dan mampu mengkaji lebih mendalam, sehingga mampu melahirkan sebuah kerangka atau membangun nalar gerak sebaik mungkin.
Zaman yang semakin maju ini banyak hal baru yang hadir bicara modereniasi, namun yang di sayangkan tidak diikuti dengan kemajuan moralitas para pemimpin bangsa dan juga menurunnya eksistensi mahasiswa untuk benar-benar menggunakan nalar berfikir, bersikap dan juga bertindak. Pemimpin yang bermoral adalah pemimpin yang berakhlak mulia, tidak memakan uang-uang rakyat (Korupsi), tidak otoriter, tidak sewenang-wenang atau seenak jidatnya sendiri, dan lebih memikirkan nasib orang-orang yang dipimpinnya ketimbang dirinya sendiri serta golongannya.
Saya rasa bahwa kita semua sepakat, bahwa betapa pentingnya moral dalam memimpin. Selaku seorang pejabat publik, haruslah orang yang betul-betul bisa menjadi panutan dan suri tauladan yang baik bagi masyarakat atau rakyatnya. Karena itu cerminan apa yang akan dia lakukan untuk masyarakat nanti, meskipun sebetulnya tidak ada seorang pemimpin yang secara keseluruhan bisa di katakan baik seutuhnya, sangat manusiawi jika masih terdapat kekurangan, namun yang jelas seorang Pejabat publik harus bersih setidaknya ia berupaya, bukan hanya dari korupsi tapi juga mempunyai budi pekerti dan akhlak yang luhur. Moralitas itu diturunkan dalam perilaku yang etis, nasionalis, dan bervisi kerakyatan. Memang sulit mencari sosok yang memenuhi semua syarat itu secara sempurna. Tapi, kita harus cari tokoh yang setidaknya mendekati karakter itu.
Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin masa depan yang berkarakter kuat. Sosoknya mesti bermoral. Pemimpin masa depan Indonesia haruslah memiliki moral Pancasila dan UUD 1945 sebagai falsafah dan konstitusi bangsa ini. Pemimpin itu, harus menghayati tujuan didirikannya negara ini. Sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, negara ini bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pada kata "melindungi segenap bangsa" maka di situ pemimpin berperan. Bukannya memerosotkan dan menjatuhkan bangsa, apalagi sampai berbuat represif terhadap rakyat, ketika rakyat ingin menyampaikan masukan, kritik ataupun keresahan dari dalam diri seorang rakyat, karena itu semua atas kepentingan rakyat yang memang seharusnya memperoleh kesejahteraan dan mendapat perhatian dari negara ini yang mana melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di birokrasi negara ini, yang mana mereka pun berasal dari rakyat pula.
Agar semua menjadi sesuatu yang tidak terkesan semberaut maka seorang mahasiswa haruslah hadir, sebagai kaum terpelajar yang menekuni sebuah keilmuan dan di harapkan mampu menjadi jembatan bagi seluruh rakyat untuk menyampaikan, memberitahukan sesuatu kepada pemerintah atau birokrasi di negara ini, maka untuk menuju dan mencapai itu semua, mahasiswa harus memiliki nalar dan kepekaan terhadap sosial, maka dapat di katakan bahwa apatis terhadap sosial adalah sesuatu yang haram di lakukan oleh seorang mahasiswa, mengingat beberapa tanggung jawab yang di emban oleh seorang mahasiswa, dimana banyak hal yang di harapkan oleh masyarakat atau rakyat, bahwa keberadaan kaum terpelajar atau di tangan mahasiswa inilah semua impian tersebut dapat di capai, maka kita sebagai mahasiswa penting rasanya untuk menundukan kepala dan menganalisa diri kita masing-masing kemudian membaca keadaan sosial hari ini, karena mendiamkan kezhaliman sama hal nya kita pun membenarkan kezhaliman itu sendiri, Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat, Merdeka Indonesiaku.
Maka mulailah semua itu dari sebuah proses pembelajaran, manfaatkan waktu di kampus ini semaksimal mungkin, jangan sampai di kemudian hari penyesalan itu hadir menghantui kita, ketika kita sudah berada di dalam sebuah organisasi di masa mahasiswa ini maka tekuni dan gali potensi ilmu di dalamnya, yang belum masuk ke wilayah itu, maka saya sarankan segera masuk dan sama-sama kita lakukan penyadaran terhadap diri kita ini, penutup dari saya, dari tulisan ini tidak ada niat untuk seolah-olah mengajari atau menggurui, semua ini penulis buat berangkat atas keresahan diri tidak lebih, terimakasih. Salama kebebasan.
"Kemerdekaan sesungguhnya yakni ketika rakyat merasakan kesejahteraan dalam berbangsa dan bernegara".
Salam Demokrasi...
Bumi pertiwi membutuhkan sosok-sosok yang berdaya pikir tajam serta kritis terhadap pemerintah, melawan keresahan melihat realitas hari ini. Siapa dia, Jawabannya adalah pemuda, sosok yang mempunyai gejolak dan semangat berkobar demi perubahan ke arah yang lebih baik. Pemuda merupakan tonggak bangsa paling ampuh. Pemuda yang peka terhadap keadaan sosial di sekitarnya adalah aset berharga bagi negara berkembang seperti indonesia hari ini.
Mahasiswa, adalah bagian dari masyarakat yang sangat diharapkan keberadaannya. Mengapa? Karena secara tidak langsung maupun langsung keberadaan mahasiswa dapat mempengaruhi keadaan suatu bangsa baik dari sektor apapun itu. Dari sejarahpun Mahasiswa turut mengawasi keputusan-keputusan pemerintah. Mahasiswa berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat. Mahasiswa adalah intelektual muda, karena dalam sejarahnya mahasiswa mampu untuk membawa perubahan pada indonesia dari era orde baru menuju era reformasi, meskipun reformasi lahir masih ada sisi ketidak sempurnaan. Dengan mengemban peran tersebut, diharapkan mahasiswa dapat membawa perubahan ke arah yang jauh lebih baik di bangsa ini.
Mahasiswa adalah pemuda-pemudi bangsa dengan berbagai macam keunggulan. Mahasiswa juga selalu hadir untuk menjaga kestabilitasan negara ini, mampu membawa inovasi dan perubahan, serta benih generasi pemimpin berikutnya yang di harapkan seluruh rakyat dan sesuai cita-cita kemerdekaan negara ini.
Mahasiswa mempunyai andil besar dalam perkembangan bangsa, mahasiswa juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab di tengah rakyat yakni sebagai agent of change, social control dan iron stock. Ketiga peran pokok mahasiswa tersebut saling menyambung satu sama lain demi mencapai suatu tujuan berbangsa dan bernegara.
Yang pertama, mahasiswa sebagai agent of change . mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perubahan. Artinya, jika terjadi sesuatu yang salah di lingkungannya mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan yang diinginkan tentunya ke arah yang lebih baik, melalui berbagai cara dan varian yang muncul dari diri seorang mahasiswa itu sendiri dan juga menjadi gagasan bersama dari kaum intelektual itu sendiri.
Yang kedua, mahasiswa sebagai iron stock. Mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia yang tangguh dan memiliki kemampuan serta akhlak mulia yang nantinya akan digunakan sebagai bekal menggantikan orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, artinya mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini. Pergantian pimpinan oleh mahasiswa itu harus disertai dengan gagasan dan wawasan intelektual yang tinggi dan semangat juang yang besar sehingga para regenerasi berikutnya benar-benar mampu memimpin dan juga dapat mengontrol kehidupan dalam bermasyarakat. Pemuda-pemudi yang berkualitas adalah calon pemimpin terbaik yang harus dimiliki bangsa.
Yang ketiga, mahasiswa sebagai social control. Disaat terjadi ketimpangan sosial di masyarakat, pada saat itulah peran seorang mahasiswa sebagai social control hadir guna mengaktualisasilan tupoksinya. Seperti yang terjadi di masa lalu, yaitu ketika masa pemerintahan yang otoriter yaitu ketika orde baru, banyak tuntutan mahasiswa yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dengan melakukan aksi demonstrasi. Tak hanya berhenti di disitu, contoh lain adalah tuntutan para mahasiswa kepada para pejabat negara indonesia untuk memberantas tindak KKN. Dan akhirnya, di era saat ini, banyak hal yang dapat kita lakukan mahasiswa bukan hanya sekedar turun ke jalan, namun diperlukan usaha yang lebih baik yaitu dapat dilakukan dengan cara diskusi, menulis dan mampu mengkaji lebih mendalam, sehingga mampu melahirkan sebuah kerangka atau membangun nalar gerak sebaik mungkin.
Zaman yang semakin maju ini banyak hal baru yang hadir bicara modereniasi, namun yang di sayangkan tidak diikuti dengan kemajuan moralitas para pemimpin bangsa dan juga menurunnya eksistensi mahasiswa untuk benar-benar menggunakan nalar berfikir, bersikap dan juga bertindak. Pemimpin yang bermoral adalah pemimpin yang berakhlak mulia, tidak memakan uang-uang rakyat (Korupsi), tidak otoriter, tidak sewenang-wenang atau seenak jidatnya sendiri, dan lebih memikirkan nasib orang-orang yang dipimpinnya ketimbang dirinya sendiri serta golongannya.
Saya rasa bahwa kita semua sepakat, bahwa betapa pentingnya moral dalam memimpin. Selaku seorang pejabat publik, haruslah orang yang betul-betul bisa menjadi panutan dan suri tauladan yang baik bagi masyarakat atau rakyatnya. Karena itu cerminan apa yang akan dia lakukan untuk masyarakat nanti, meskipun sebetulnya tidak ada seorang pemimpin yang secara keseluruhan bisa di katakan baik seutuhnya, sangat manusiawi jika masih terdapat kekurangan, namun yang jelas seorang Pejabat publik harus bersih setidaknya ia berupaya, bukan hanya dari korupsi tapi juga mempunyai budi pekerti dan akhlak yang luhur. Moralitas itu diturunkan dalam perilaku yang etis, nasionalis, dan bervisi kerakyatan. Memang sulit mencari sosok yang memenuhi semua syarat itu secara sempurna. Tapi, kita harus cari tokoh yang setidaknya mendekati karakter itu.
Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin masa depan yang berkarakter kuat. Sosoknya mesti bermoral. Pemimpin masa depan Indonesia haruslah memiliki moral Pancasila dan UUD 1945 sebagai falsafah dan konstitusi bangsa ini. Pemimpin itu, harus menghayati tujuan didirikannya negara ini. Sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, negara ini bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pada kata "melindungi segenap bangsa" maka di situ pemimpin berperan. Bukannya memerosotkan dan menjatuhkan bangsa, apalagi sampai berbuat represif terhadap rakyat, ketika rakyat ingin menyampaikan masukan, kritik ataupun keresahan dari dalam diri seorang rakyat, karena itu semua atas kepentingan rakyat yang memang seharusnya memperoleh kesejahteraan dan mendapat perhatian dari negara ini yang mana melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di birokrasi negara ini, yang mana mereka pun berasal dari rakyat pula.
Agar semua menjadi sesuatu yang tidak terkesan semberaut maka seorang mahasiswa haruslah hadir, sebagai kaum terpelajar yang menekuni sebuah keilmuan dan di harapkan mampu menjadi jembatan bagi seluruh rakyat untuk menyampaikan, memberitahukan sesuatu kepada pemerintah atau birokrasi di negara ini, maka untuk menuju dan mencapai itu semua, mahasiswa harus memiliki nalar dan kepekaan terhadap sosial, maka dapat di katakan bahwa apatis terhadap sosial adalah sesuatu yang haram di lakukan oleh seorang mahasiswa, mengingat beberapa tanggung jawab yang di emban oleh seorang mahasiswa, dimana banyak hal yang di harapkan oleh masyarakat atau rakyat, bahwa keberadaan kaum terpelajar atau di tangan mahasiswa inilah semua impian tersebut dapat di capai, maka kita sebagai mahasiswa penting rasanya untuk menundukan kepala dan menganalisa diri kita masing-masing kemudian membaca keadaan sosial hari ini, karena mendiamkan kezhaliman sama hal nya kita pun membenarkan kezhaliman itu sendiri, Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat, Merdeka Indonesiaku.
Maka mulailah semua itu dari sebuah proses pembelajaran, manfaatkan waktu di kampus ini semaksimal mungkin, jangan sampai di kemudian hari penyesalan itu hadir menghantui kita, ketika kita sudah berada di dalam sebuah organisasi di masa mahasiswa ini maka tekuni dan gali potensi ilmu di dalamnya, yang belum masuk ke wilayah itu, maka saya sarankan segera masuk dan sama-sama kita lakukan penyadaran terhadap diri kita ini, penutup dari saya, dari tulisan ini tidak ada niat untuk seolah-olah mengajari atau menggurui, semua ini penulis buat berangkat atas keresahan diri tidak lebih, terimakasih. Salama kebebasan.
"Kemerdekaan sesungguhnya yakni ketika rakyat merasakan kesejahteraan dalam berbangsa dan bernegara".
Hidup Mahasiswa...
Salam Demokrasi...Bumi pertiwi membutuhkan sosok-sosok yang berdaya pikir tajam serta kritis terhadap pemerintah, melawan keresahan melihat realitas hari ini. Siapa dia, Jawabannya adalah pemuda, sosok yang mempunyai gejolak dan semangat berkobar demi perubahan ke arah yang lebih baik. Pemuda merupakan tonggak bangsa paling ampuh. Pemuda yang peka terhadap keadaan sosial di sekitarnya adalah aset berharga bagi negara berkembang seperti indonesia hari ini.
Mahasiswa, adalah bagian dari masyarakat yang sangat diharapkan keberadaannya. Mengapa? Karena secara tidak langsung maupun langsung keberadaan mahasiswa dapat mempengaruhi keadaan suatu bangsa baik dari sektor apapun itu. Dari sejarahpun Mahasiswa turut mengawasi keputusan-keputusan pemerintah. Mahasiswa berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat. Mahasiswa adalah intelektual muda, karena dalam sejarahnya mahasiswa mampu untuk membawa perubahan pada indonesia dari era orde baru menuju era reformasi, meskipun reformasi lahir masih ada sisi ketidak sempurnaan. Dengan mengemban peran tersebut, diharapkan mahasiswa dapat membawa perubahan ke arah yang jauh lebih baik di bangsa ini.
Mahasiswa adalah pemuda-pemudi bangsa dengan berbagai macam keunggulan. Mahasiswa juga selalu hadir untuk menjaga kestabilitasan negara ini, mampu membawa inovasi dan perubahan, serta benih generasi pemimpin berikutnya yang di harapkan seluruh rakyat dan sesuai cita-cita kemerdekaan negara ini.
Mahasiswa mempunyai andil besar dalam perkembangan bangsa, mahasiswa juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab di tengah rakyat yakni sebagai agent of change, social control dan iron stock. Ketiga peran pokok mahasiswa tersebut saling menyambung satu sama lain demi mencapai suatu tujuan berbangsa dan bernegara.
Yang pertama, mahasiswa sebagai agent of change . mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perubahan. Artinya, jika terjadi sesuatu yang salah di lingkungannya mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan yang diinginkan tentunya ke arah yang lebih baik, melalui berbagai cara dan varian yang muncul dari diri seorang mahasiswa itu sendiri dan juga menjadi gagasan bersama dari kaum intelektual itu sendiri.
Yang kedua, mahasiswa sebagai iron stock. Mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia yang tangguh dan memiliki kemampuan serta akhlak mulia yang nantinya akan digunakan sebagai bekal menggantikan orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, artinya mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini. Pergantian pimpinan oleh mahasiswa itu harus disertai dengan gagasan dan wawasan intelektual yang tinggi dan semangat juang yang besar sehingga para regenerasi berikutnya benar-benar mampu memimpin dan juga dapat mengontrol kehidupan dalam bermasyarakat. Pemuda-pemudi yang berkualitas adalah calon pemimpin terbaik yang harus dimiliki bangsa.
Yang ketiga, mahasiswa sebagai social control. Disaat terjadi ketimpangan sosial di masyarakat, pada saat itulah peran seorang mahasiswa sebagai social control hadir guna mengaktualisasilan tupoksinya. Seperti yang terjadi di masa lalu, yaitu ketika masa pemerintahan yang otoriter yaitu ketika orde baru, banyak tuntutan mahasiswa yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dengan melakukan aksi demonstrasi. Tak hanya berhenti di disitu, contoh lain adalah tuntutan para mahasiswa kepada para pejabat negara indonesia untuk memberantas tindak KKN. Dan akhirnya, di era saat ini, banyak hal yang dapat kita lakukan mahasiswa bukan hanya sekedar turun ke jalan, namun diperlukan usaha yang lebih baik yaitu dapat dilakukan dengan cara diskusi, menulis dan mampu mengkaji lebih mendalam, sehingga mampu melahirkan sebuah kerangka atau membangun nalar gerak sebaik mungkin.
Zaman yang semakin maju ini banyak hal baru yang hadir bicara modereniasi, namun yang di sayangkan tidak diikuti dengan kemajuan moralitas para pemimpin bangsa dan juga menurunnya eksistensi mahasiswa untuk benar-benar menggunakan nalar berfikir, bersikap dan juga bertindak. Pemimpin yang bermoral adalah pemimpin yang berakhlak mulia, tidak memakan uang-uang rakyat (Korupsi), tidak otoriter, tidak sewenang-wenang atau seenak jidatnya sendiri, dan lebih memikirkan nasib orang-orang yang dipimpinnya ketimbang dirinya sendiri serta golongannya.
Saya rasa bahwa kita semua sepakat, bahwa betapa pentingnya moral dalam memimpin. Selaku seorang pejabat publik, haruslah orang yang betul-betul bisa menjadi panutan dan suri tauladan yang baik bagi masyarakat atau rakyatnya. Karena itu cerminan apa yang akan dia lakukan untuk masyarakat nanti, meskipun sebetulnya tidak ada seorang pemimpin yang secara keseluruhan bisa di katakan baik seutuhnya, sangat manusiawi jika masih terdapat kekurangan, namun yang jelas seorang Pejabat publik harus bersih setidaknya ia berupaya, bukan hanya dari korupsi tapi juga mempunyai budi pekerti dan akhlak yang luhur. Moralitas itu diturunkan dalam perilaku yang etis, nasionalis, dan bervisi kerakyatan. Memang sulit mencari sosok yang memenuhi semua syarat itu secara sempurna. Tapi, kita harus cari tokoh yang setidaknya mendekati karakter itu.
Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin masa depan yang berkarakter kuat. Sosoknya mesti bermoral. Pemimpin masa depan Indonesia haruslah memiliki moral Pancasila dan UUD 1945 sebagai falsafah dan konstitusi bangsa ini. Pemimpin itu, harus menghayati tujuan didirikannya negara ini. Sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, negara ini bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pada kata "melindungi segenap bangsa" maka di situ pemimpin berperan. Bukannya memerosotkan dan menjatuhkan bangsa, apalagi sampai berbuat represif terhadap rakyat, ketika rakyat ingin menyampaikan masukan, kritik ataupun keresahan dari dalam diri seorang rakyat, karena itu semua atas kepentingan rakyat yang memang seharusnya memperoleh kesejahteraan dan mendapat perhatian dari negara ini yang mana melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di birokrasi negara ini, yang mana mereka pun berasal dari rakyat pula.
Agar semua menjadi sesuatu yang tidak terkesan semberaut maka seorang mahasiswa haruslah hadir, sebagai kaum terpelajar yang menekuni sebuah keilmuan dan di harapkan mampu menjadi jembatan bagi seluruh rakyat untuk menyampaikan, memberitahukan sesuatu kepada pemerintah atau birokrasi di negara ini, maka untuk menuju dan mencapai itu semua, mahasiswa harus memiliki nalar dan kepekaan terhadap sosial, maka dapat di katakan bahwa apatis terhadap sosial adalah sesuatu yang haram di lakukan oleh seorang mahasiswa, mengingat beberapa tanggung jawab yang di emban oleh seorang mahasiswa, dimana banyak hal yang di harapkan oleh masyarakat atau rakyat, bahwa keberadaan kaum terpelajar atau di tangan mahasiswa inilah semua impian tersebut dapat di capai, maka kita sebagai mahasiswa penting rasanya untuk menundukan kepala dan menganalisa diri kita masing-masing kemudian membaca keadaan sosial hari ini, karena mendiamkan kezhaliman sama hal nya kita pun membenarkan kezhaliman itu sendiri, Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat, Merdeka Indonesiaku.
Maka mulailah semua itu dari sebuah proses pembelajaran, manfaatkan waktu di kampus ini semaksimal mungkin, jangan sampai di kemudian hari penyesalan itu hadir menghantui kita, ketika kita sudah berada di dalam sebuah organisasi di masa mahasiswa ini maka tekuni dan gali potensi ilmu di dalamnya, yang belum masuk ke wilayah itu, maka saya sarankan segera masuk dan sama-sama kita lakukan penyadaran terhadap diri kita ini, penutup dari saya, dari tulisan ini tidak ada niat untuk seolah-olah mengajari atau menggurui, semua ini penulis buat berangkat atas keresahan diri tidak lebih, terimakasih. Salama kebebasan.
"Kemerdekaan sesungguhnya yakni ketika rakyat merasakan kesejahteraan dalam berbangsa dan bernegara".
Comments
Post a Comment